Mesin Pemeras Rimpang dan Pemasaran Online untuk Usaha “Jamu Mbak Sri” Kadisoka, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Usaha jamu Mbak Sri adalah usaha yang didirikan oleh Bapak Sutadi pada tahun 2004. Lokasi usaha ini di Dusun Kadisoka, Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY. Pembuatan jamu dilakukan secara tradisional, dan pemasaran dilakukan dengan cara berjualan keliling di wilayah dekat tempat usaha. Moda transportasi yang digunakan adalah motor dan sepeda. Dalam sehari, pendapatan kotor dari penjualan jamu rata-rata Rp. 200.000,00 – Rp. 300.000,00. Usaha jamu ini memiliki 2 masalah utama. Permasalahan pertama adalah proses produksi manual sehingga higienitas produk tidak terkontrol dan produksi terbatas. Permasalahan kedua adalah pemasaran terbatas sistem penjualan masih konvensional. Solusi untuk mengatasi permasalahan yang diterapkan dalam usaha jamu Mbak Sri berupa pembuatan mesin pemeras rimpang untuk membantu proses produksi dan pemanfaatan platform penjualan online untuk memperluas pasar. Metode yang dilakukan adalah pembuatan alat, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah peningkatan kapasitas produksi melalui pembuatan mesin pemeras rimpang jamu berkecepatan rendah dan pelatihan produksi jamu higienis. Kegiatan ke-2 adalah peningkatan kapasitas pemasaran melalui kegiatan pembuatan logo, pembaharuan kemasan jamu, perbaikan fasilitas penjualan keliling, dan metode penjualan online. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat peningkatan produksi hingga 33,3%, peningkatan pendapatan hingga 39% per bulan.
References
Ferdiani, R. D., Yudiono, U., & Murniasih, T. R. (2019). Penggunaan Mesin Modifikasi Jamu Tradisional untuk Meningkatkan Hasil Produksi. Abdi: Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 58-63.
Mujanah, S., Maqsudi, A., & Santoso, R. (2015). Peningkatan Kualitas Produk Melalui IbM Kelompok Usaha Kecil Jamu Tradisional Di Kecamatan Sampang. JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(02).
Nuringsih, K. (2013). Pemberdayaan Usaha Mikro berbasis jamu sebagai bentuk ketahanan ekonomi masyarakat. Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia Antara Peluang dan Tantangan, Universitas Terbuka.
Prabawa, H. W., & Fitriani, A. D. (2019). Mempertahankan Eksistensi Jamu Tradisional melalui Perubahan Desain Pengemasan dan Pemasaran. DEDIKASI: Community Service Reports, 2(1).
Rizkiyanti, Y. (2018). Desain kemasan jamu herbal Violink sebagai peningkatan citra produk (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
Syafi'i, I. (2019). Pemasaran Jamu Menggunakan Kemasan Praktis Siap Minum dengan Branding Tren Masa Kini. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M), 1(1), 35-41.
Syahputra, F., Soeprayogi, H., & Hasibuan, A. F. (2017). Pemberdayaan Kelompok Pengerajin Jamu Dengan Pemasaran Berbasis It Kecamatan Teluk Mengkudu. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Lpm Unimed.
Setyono, T. (2017). Analisis Terhadap Faktor-Faktor Kebangkrutan Pada Industri Jamu Tradisional Parang Husada Di Kabupaten Kediri Analysis To Brancruptcy Factors Of Parang Husada Indonesian Traditional Medicine Industry At Kediri. Simki-Economic, 1(5).
Wijayanti, D., Kurniawan, V. R. B., & Susanto, D. (2019). Perancangan kemasan ramah lingkungan berbahan corugated dan penerapan sistem pemasaran daring pada produk jamu tradisional Kiringan. Abdimas Dewantara, 2(1), 45-52.
Copyright (c) 2021 Solikhah Retno Hidayati, Novi Maulida Ni’mah, Hasta Kuntara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.