Sosialisasi Konsep Ecoliteracy Fritjof Capra Dalam Perspektif Laudato Si´ bagi Umat Kapela Oemolo, Paroki Oécusse, Timor Leste dan Penerapannya melalui Penghijauan

  • Siprianus Soleman Senda Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia
  • Dominikus Yordan Taboy Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia
  • Alfianus Juventus Bria Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia
  • Rivaldi Bastiano Hani Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia
  • José Albertino dos Santos Instituto Superior De Filosofia e De Teologia, Timor Leste
  • Marciana Martins Instituto Superior De Filosofia e De Teologia, Timor Leste
  • Claudiana Goncalves de Fatima Instituto Superior De Filosofia e De Teologia, Timor Leste
  • Judith Luciana Belo Instituto Superior De Filosofia e De Teologia, Timor Leste
  • Augusto Almeida da Silva Instituto Superior De Filosofia e De Teologia, Timor Leste

Abstract

Persoalan kerusakan lingkungan akibat ulah manusia yang antroposentrisme kini menjadi persoalan bersama yang patut ditanggapi secara serius demi kelangsungan hidup generasi manusia dan alam. Melek ekologi menjadi salah satu poin penting untuk menyadari pentingnya pemeliharaan lingkungan hidup bersama. Alam dan manusia diupayakan untuk memiliki hubungan mutualisme yang saling menghidupkan. Salah satu cara memperbaiki lingkungan yang rusak sekaligus memelihara lingkungan hidup adalah dengan gerakan penghijauan berupa penanaman pohon di lingkungan yang gersang. Bertolak dari seruan Paus Fransiskus melalui dokumen Laudato Si’, dan konsep ecoliteracy Fritjof Capra, penulis mengadakan pengabdian kepada masyarakat berupa kegiatan sosialisasi konsep ecoliteracy perspektif Laudato Si’ kepada umat Kapela Oemolo dan penerapannya dalam aksi penghijauan di Kapela Oemolo, Paroki Oecusse, Timor Leste. Metode yang dipakai adalah penuluhan yaitu pemberian pemahaman tentang pentingnya ekologi dan penanaman pohon di lingkungan Kapela Oemolo. Hasil yang dicapai adalah adanya pemahaman umat mengenai ekologi dan tindakan penghijauan yang akan dilanjutkan oleh umat dengan pemeliharaan pohon yang ditanam. Kesadaran ekologi ini diharapkan berkelanjutan sehingga makin banyak lahan kosong yang ditanami pepohonan.

Published
2023-11-24