Penggunaan Komputer Bicara Bagi Anak Tunanetra
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi temuan penulis di SMK N 7 Padang. Ditemukan bahwa guru dan siswa telah memahami komputer bicara namun dalam pemanfaatannya sebagai alat bantu belajar siswa tunanetra belum digunakan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi guru reguler terhadap penggunaan komputer bicara sebagai alat bantu belajar bagi siswa tunanetra.
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan responden 25 orang guru reguler yang mengajar di kelas siswa tunanetra. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa guru reguler di SMK N 7 Padang telah berpersepsi cukup baik terhadap penggunaan komputer bicara sebagai alat bantu belajar bagi siswa tunanetra, namun untuk penggunaan di sekolah masih banyak guru yang ragu- ragu karena pihak sekolah sendiri belum menyediakan komputer bicara serta alat pendukungnya.
References
Disseldorp, B., & Chambers, D. (2002). Independent access: Which students might benefit from a talking computer? Untangling the Web-Establishing Learning Links: Proceedings of the ASET International Conference.
Kuzaemah, K., & Nur SS, E. Y. (2017). Manajemen Pelayanan Komputer Job Access with Speech (JAWS) bagi Mahasiswa Tuna Netra di Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 81–105.
Sumekar, G. (2009). Anak Berkebutuhan Khusus. Padang: UNP Press.
Supriyadi. (2013). Strategi Belajar dan Mengajar. Yogjakarta: Penerbit Jaya Ilmu.
Toto Syatroni. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Banadung: CV Pustaka Setia.